Apa Kata Ahli Kelautan Soal Kerusakan Karang di Raja Ampat?

 Foto Ilustrasi Detak

Detak - Jakarta - Karang Raja Ampat di Pulau Kri terluka karena gesekan kapal pesiar Caledonian Sky. Hancur menjadi kepingan, apa kata ahli kelautan soal kerusakan ini?

"Ya sebetulnya karang punya kemampuan pulih yang besar meski jadi serpihan kecil sekalipun. Asal ada kesempatan cukup untuk pulih," kata dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, Dr Ir Diah Permata Msc kepada detikTravel, Rabu (15/3/2017).

Karang adalah makhluk yang sangat rentan pada sentuhan. Bahkan ketika terjadi badai di lautan pun, cabang-cabang karang bisa rusak menjadi puing.

Tapi jika lingkungan mendukung makan kondisi itu bisa pulih. Hanya saja pemulihan karang memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk tumbuh sekitar 1 cm, karang membutuhkan waktu 1 tahun.

Rusaknya salah satu kawasan ini tidak membuat Pulau Kri menutup wilayahnya untuk umum. Lalu apakah kondisi ini aman untuk pemulihan karang?

"Kalau bisa ditutup tentu lebih baik, karena kesempatan untuk pulih lebih besar dengan berkurangnya tekanan," ungkap Diah.

Namun ia juga menambahkan bahwa jika dive site tersebut menjadi sumber pendapatan masyarakat maka setempat maka akan sulit untuk menutup tempat tersebut secara total.

"Mungkin ditutup secara parsial dengan pengaturan waktu juga bisa membantu," tutup Diah.