detak - Surabaya - Video penggerebekan remaja mesum di kamar pas (fitting
room) Lotte Mart Pakuwon Mall Surabaya telah viral. Polisi belum
memeriksa orang yang telah menyebar pertama kalinya.
"Kami masih
mendalami, kami fokus bagaimana video itu tertransmisikan (terunggah)
sehingga viral," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto
Silitonga kepada wartawan, Rabu (8/3/2017).
Menurut keterangan para saksi yang telah diperiksa, kata Shinto,
disebutkan bahwa video itu memang sengaja direkam. Ada dua ponsel yang
merekam, satu milik pegawai Lotte Mart dan satu milik satpam.
Hasil
dari rekaman milik satpam dishare ke grup WhatsApp yang anggotanya
sebagian besar para satpam yang dikontrak Lotte Mart dari pihak ketiga.
"Membernya ada 20, namun HRD Lotte Mart juga masuk grup itu," kata Shinto.
Dari
dua rekaman yang ada, lanjut Shinto, hanya satu rekaman yang tersebar
luas, yakni rekaman yang dilakukan satpam. Sementara satu rekaman lain
tidak. Para saksi menyebut bahwa perekaman dilakukan sebagai bentuk
barang bukti untuk laporan kepada pimpinan.
Shinto menyebut bahwa dasar hukum kasus video yang menjadi viral ini
kemungkinan besar adalah UU ITE. Itu bisa dirunut dari sejak perekaman
pertama kali dilakukan. Isi dari rekaman sendiri mengandung unsur
pornografi.
Penulusuran selanjutnya adalah dibaginya video itu
ke grup WhatsApp yang bisa dilihat lebih banyak orang yang tergabung.
Entah siapa yang melakukannya, video itu kemudian menyebar ke medsos.
"Nah, ini termasuk dalam unsur UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan UU nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi," lanjut Shinto.
Untuk
membuktikan itu semua, Shinto sudah mengirim tiga ponsel milik para
saksi ke laboratorium sehingga nantinya bisa dibuktikan tentang
keabsahan dan kebenaran video itu melalui pengujian laboratoris
"Dari
pengujian laboratoris akan diperoleh science evidence (barang bukti
ilmiah) yang akan membuktikan keabsahan videonya. Namun itu membutuhkan
waktu, setidaknya selama seminggu," terang Shinto.
Karena itu, tanpa alat bukti yang kuat, Shinto belum bisa melangkah
untuk memutuskan tersangka dari kasus ini. Analisa fakta melalui
pemeriksaan tetap dilakukan sambil menunggu selesainya pengujian
laboratoris video dalam ponsel.
"Kami membutuhkan science
evidence sebagai bahan untuk melakukan gelar perkara. Kami akan
intensifkan alat buktinya," tandas Shinto.
Dalam kasus ini,
polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap kedua remaja yang tertangap
basah. Polisi juga sudah memeriksa 4 orang yang terdiri dari dua satpam
dan dua pegawai Lotte Mart.
Video yang viral tersebut
memperlihatkan sepasang remaja tertangkap basah oleh satpam. Mereka
berdua berada di dalam kamar pas dalam kondisi tanpa celana dalam, namun
masih mengenakan atasan.
Pemuda yang ada di video itu mengenakan kaus lengan panjang loreng
hitam-putih, sementara perempuannya mengenakan kaus lengan pendek
berwarna putih.
Saat tertangkap basah, mereka segera mengambil
dan mengenakan celana dalam dan celana panjang. Namun tindakan itu
dicegah oleh satpam. Celana itu disuruh dilepas lagi. Mereka segera
disuruh keluar dan digelandang.(iwd/ugik)
0
on: "Ini Kronologi Video Penggrebekan Mesum di Kamar Pas Jadi Viral"
0 on: "Ini Kronologi Video Penggrebekan Mesum di Kamar Pas Jadi Viral"